2024-04-01 18:05:18
Laba sebelum pajak tumbuh 124% YoY ke Rp128,78 milyar; total kredit meningkat 48,8% YoY menjadi Rp4,3 triliun
Senin 1 April 2024, PT BANK GANESHA Tbk (“Perseroan”; IDX: BGTG) telah menyampaikan Laporan Keuangan Tahun 2023 (audited), dan melaporkan perolehan laba sebelum pajak (audited) sebesar Rp128,78 milyar pada tahun 2023, mengalami peningkatan sebesar 124% year-on-year (YoY).
Berbagai kinerja positif berhasil diraih oleh Perseroan sepanjang tahun 2023 ini. Perseroan senantiasa berupaya untuk meningkatkan profitabilitas, seperti peningkatan laba sebelum pajak yang mencapai Rp128,78 milyar, yang merupakan pencapaian laba tertinggi Perseroan hingga saat ini. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan kredit Perseroan yang mencapai Rp4,3 triliun. Selain itu, perbaikan kualitas aset juga ditunjukkan oleh penurunan rasio kredit bermasalah (Gross Non Performing Loan – NPL) yang mengalami penurunan dari 2,01% pada Desember 2022 menjadi 1,62% pada Desember 2023.
Total aset Perseroan sebesar Rp9,4 triliun meningkat sebesar 4,8% YoY per 31 Desember 2023. Dana Pihak Ketiga Perseroan juga mengalami peningkatan sebesar 6,5% YoY menjadi Rp6 triliun. Sementara dari sisi permodalan dan likuiditas , Perseroan juga senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang baik dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 94,38% dan Loan Deposit Ratio (LDR) sebesar 72,36%.
Sementara dari sisi rasio rentabilitas, Perseroan mencatatkan peningkatan Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) masing-masing menjadi sebesar 1,55% dan 3,45%. Sedangkan untuk Net Interest Margin (NIM), Perseroan juga mengalami peningkatan menjadi sebesar 5,80% seiring dengan peningkatan pendapatan bunga bersih Perseroan menjadi sebesar Rp451,9 milyar atau meningkat 40,4% secara YoY.
Sepanjang tahun 2023, Perseroan telah menerima beberapa penghargaan, diantaranya:
Selain itu, Perseroan juga berhasil mempertahankan sertifikasi standar mutu ISO 9001:2015.
Sejalan dengan strategi dan arah kebijakan Perseroan untuk mengembangkan layanan perbankan berbasis digital, maka strategi Perseroan untuk penyaluran kredit selain kredit konvensional juga mengarah kepada digital services yang fokus kepada UMKM, melalui kolaborasi dengan fintech, kerjasama channeling dan joint financing. Sementara untuk penghimpunan dana pihak ketiga akan fokus pada peningkatan kualitas layanan dan menjaga stabilitas dana ritel, dengan optimalisasi produk eksisting serta pengembangan fitur layanan berbasis digital.